Sekarang ini ada banyak aplikasi online dating yang banyak dipilih untuk mencari pasangan atau teman mengobrol. Penggunaan ini sangat menjanjikan. Tak sedikit pasangan yang bertemu di aplikasi online dating menuju ke jenjang pernikahan.

Sekarang ini ada banyak aplikasi online dating yang banyak dipilih untuk mencari pasangan atau teman mengobrol. Penggunaan ini sangat menjanjikan. Tak sedikit pasangan yang bertemu di aplikasi online dating menuju ke jenjang pernikahan.
Sayangnya banyak terjadi catfishing di aplikasi online dating. Siapapun bisa saja menderita kerugian akibat catfishing ini. Maka dari itu setiap orang diharapkan untuk jauh lebih berhati-hati dalam penggunaan media sosial atau aplikasi online dating. Selain itu ketahui juga apa itu catfishing dan apa saja cirinya.
<h4>Pengertian Catfishing dan Cerita Awal Kemunculannya</h4>
Catfishing merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemalsuan identitas secara online. Kegiatan ini banyak dilakukan untuk memikat orang lain ke dalam hubungan yang romantis. Akan tetapi metode catfishing ini banyak digunakan untuk sarana menipu orang lain.
Orang yang melakukan catfishing akan berpura-pura sebagai orang lain seperti penyamaran nama, profil, ataupun foto palsu. Istilah catfishing ini mulai muncul saat tahun 2010 dan semakin populer setelah ada film dokumenter yang menceritakan penipuan melalui online dating sehingga merugi ratusan dollar berjudul Tinder Swindler.
Dalam beberapa kasus, catfishing mengambil identitas individu lain secara lengkap mulai dari foto, tanggal lahir, dan lokasi geografis. Dengan tindakan ini pelaku dapat mengembangkan identitas yang dimanfaatkan untuk menarik perhatian orang lain.
Biasanya pelaku memilih untuk menyembunyikan salah satu atau bahkan semua identitas asli agar tidak diketahui. Banyak pelaku memilih untuk mengambil data orang lain yang menurutnya menarik dan diklaim sebagai identitas pribadi. Bisa saja dengan memasang foto orang lain dan diklaim jadi foto profilnya. 
<h4>Mengapa Orang Melakukan Catfishing? </h4>
Seseorang melakukan catfishing pasti ada penyebab yang mendasarinya. Banyak juga orang yang melakukan catfishing ini tanpa adanya niat jahat atau hanya iseng. Tidak sedikit juga yang memanfaatkannya untuk menyakiti atau meraup keuntungan orang lain.
Secara umum ada beberapa alasan yang mendasari orang melakukan catfishing. Informasi secara lengkapnya di bawah ini.
Merasa tidak nyaman dengan identitas di dunia nyata, maka dari itu berusaha membuat identitas baru untuk menarik perhatian orang lain.
Berupaya menyembunyikan identitas asli untuk niat yang tidak baik seperti selingkuh, memeras uang, hingga penipuan lain.
Sebagai upaya balas dendam ke orang yang ditiru atau sasaran pencurian identitas.
Melakukan catfishing dengan tujuan mengganggu, menguntit, atau mengejar target.
Sebagian orang menderita depresi agar mendapatkan kepercayaan diri yang dibutuhkan agar bisa bergaul.
<h4>Ciri-Ciri Catfishing</h4>
Saat perkenalan belum pasti orang akan menyadari bahwa dirinya menjadi target catfishing. Kebanyakan orang akan sadar setelah lama berhubungan dengan pelaku. Sebelum terlibat hubungan yang lebih jauh, ada baiknya harus dipastikan apakah menjadi target catfishing atau bukan dengan mencocokan ciri-ciri berikut.
<h5>1. Menghindar Ketika Diminta Menunjukkan Wajah </h5>
Meminta menunjukkan wajah ketika sudah lama berhubungan menjadi salah satu hal yang wajar dilakukan orang ketika berkenalan melalui aplikasi. Jika menolak ini adalah sebuah indikasi bahwa dia melakukan catfishing.
Kebanyakan pelaku menolak atau menghindar untuk diminta menunjukkan wajah maupun diajak video call. Alasannya juga cukup klasik seperti malu menunjukkan wajah hingga kamera ponsel yang rusak.
Tidak sedikit juga yang enggan mengirimkan foto dirinya dan hanya mampu menunjukkan foto yang ada di akun sosial media. Selain itu juga menghindari pertemuan atau bahkan tidak hadir.

<h5>2. Berlebihan saat Menceritakan Dirinya</h5>
Banyak pelaku catfishing yang memilih karakter yang terlihat tidak nyata untuk diwujudkan. Banyak cerita di kehidupannya yang sulit diterima akal karena pelaku mengemas kepribadian dengan sangat menarik.
Tidak sedikit juga yang mengarang cerita untuk membuat orang lain berempati. Cerita seperti kisah cinta kelam masa lalu atau hubungan yang tidak harmonis dengan keluarga yang paling banyak dikarang oleh pelaku.

<h5>3. Perilaku yang Sangat Romantis</h5>
Pelaku catfishing akan berusaha mencari perhatian yang lebih terutama dari orang yang disayanginya. Tapi harus berhati-hati jika mendapatkan perlakuan romantis terutama ketika mendapatkan teman dari aplikasi online bisa saja menjadi target catfishing.

<h5>4. Meminta Uang atau Informasi Berharga </h5>
<h5>Ciri yang terakhir adalah meminta uang dalam jumlah tertentu. Jika sudah di tahap ini maka harus lebih berhati-hati. Apalagi jika sudah terlibat hubungan asmara akan jauh lebih mudah meminta uang atau informasi berharga.</h5>
Pastikan untuk selalu menahan diri untuk tidak memberikan uang ke orang lain yang belum terlalu dikenal apalagi teman yang berasal dari aplikasi online. Meskipun pelaku meminta dengan cara memohon dan disertai memainkan percakapan. Intinya jangan sampai memberikan uang sepeserpun.
Meski banyak orang yang masih menggunakan identitas asli untuk daftar dan bermain aplikasi online dating, bukan berarti catfishing ini harus diabaikan. Setidaknya ketahui informasi tentang catfishing untuk tahu cara menghindarinya. &nbsp;

TEMUKAN TOPIK ARTIKEL YANG INGIN KAMU BACA

Artikel Terkait Lainnya

Mari Cegah Kejahatan di Internet