Dewasa ini perkembangan teknologi semakin mudah diakses oleh berbagai kalangan. Kecanggihan teknologi memang sangat menguntungkan dalam kehidupan masa kini. Tua muda, bahkan anak-anak pun bebas mengakses segala informasi hanya dengan memanfaatkan ponsel pintar mereka. 


Dewasa ini perkembangan teknologi semakin mudah diakses oleh berbagai kalangan. Kecanggihan teknologi memang sangat menguntungkan dalam kehidupan masa kini. Tua muda, bahkan anak-anak pun bebas mengakses segala informasi hanya dengan memanfaatkan ponsel pintar mereka. 
Berbagai aplikasi telah tersedia dan dapat dioperasikan dengan mudah, tentunya mengharuskan si pemakai untuk melakukan pendaftaran dan mengisi data diri yang lengkap. Biasanya saat menggunakan sebuah aplikasi, Anda diminta untuk memasukkan data-data penting yang bersifat pribadi. 
Namun siapa sangka jika dibalik semua kemudahan teknologi tersebut, ada yang harus diwaspadai. Belakangan banyak dijumpai kasus pencurian data pribadi yang dilakukan oleh penjahat siber (hacker) dengan menyalahgunakan data tersebut untuk meraup keuntungan.
Salah satu kejahatan siber biasanya menyerang keamanan data pribadi, sehingga data pribadi Anda akan bocor. Kebocoran data yang dicuri biasanya berupa nomor kartu kredit, data KTP, dan data pribadi lainnya. 
Semakin maraknya kejahatan siber, membuat masyarakat diminta tidak hanya melek teknologi, tetapi juga gencar memerangi kejahatan tersebut. Namun, jika terjadi pencurian data pribadi, terdapat beberapa langkah yang harus Anda lakukan berikut ini.
<h4 style="text-align:justify;">Langkah-langkah yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Pencurian Data</h4>
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan jika terjadi pencurian data, sebagai berikut:
<ul>
<li style="margin-left:-14.7pt;">Mengganti Alamat Email pada Akun Penting</li>
</ul>
Anda dapat mengganti alamat email pada akun-akun yang penting, seperti akun Bank, akun uang digital, akun sosial media, dan akun belanja online. Anda dapat mengganti alamat email dengan alamat email yang lebih aman dengan password yang unik, serta menyertakan dua langkah verifikasi. 
<ul>
<li style="margin-left:-14.7pt;">Aktifkan OTP-2FA</li>
</ul>
Anda dapat mengaktifkan One Time Password-Two Factor Authentication (OTP-TFA) pada semua akun layanan digital, khususnya layanan digital yang dianggap penting. Penggunaan OTP dianggap sangat efektif untuk dapat membantu mengamankan akun Anda dari eksploitasi, jika terjadi kebocoran.
<ul>
<li style="margin-left:-14.7pt;">Menghindari Menyimpan Username dan Password Akun Penting Secara Otomatis</li>
</ul>
Anda dapat menjaga keamanan data pribadi dengan menggunakan kata sandi yang sulit ditebak dan menggunakan password yang berbeda-beda pada setiap akun digital. Tidak lupa mengaktifkan dua tahap verifikasi pada berbagai aplikasi agar lebih terjaga. Sebaiknya Anda aktif mengganti kata sandi atau PIN akun penting secara berkala, idealnya 6 bulan sekali demi menjaga keamanan. Kamu juga disarankan menggunakan password manager, agar password yang di buat acak dan aman serta management penyimpanannya baik
<ul>
<li style="margin-left:-14.7pt;">Tidak Sembarangan Klik Tautan atau Lampiran Iklan</li>
</ul>
Adware yaitu iklan yang mengandung malware banyak terselip di dalam tautan atau lampiran iklan. Bahkan kejahatan siber sangat populer membuat tautan yang mirip dengan website suatu bank atau perusahaan besar yang dapat mengecoh Anda. Sebaiknya Anda sering mengupdate informasi mengenai modus-modus pencurian data pribadi.
<ul>
<li style="margin-left:-14.7pt;">Menghindari Penggunaan Free VPN dan Waspadai Wi-Fi Umum</li>
</ul>
Jika data pribadi Anda terlanjur bocor, Anda dapat mengantisipasi dengan tidak menggunakan VPN gratis untuk akses internet atau mobil banking, karena berisiko bagi keamanan transaksi online. hindari pula penggunaan koneksi Wi-Fi umum untuk transaksi elektronik, sebab banyak kejahatan cyber dan virus atau malware mengintai dibalik fasilitas umum gratis.
<ul>
<li style="margin-left:-14.7pt;">Melaporkan Kejahatan Siber ke Pihak Terkait</li>
</ul>
Jika terjadi kebocoran data, Anda sebaiknya melaporkan kepada tim yang berada di bawah naungan Bareskrim Polri yang bertugas menangani kejahatan siber di Indonesia.Tim ini disebut Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber). Anda juga dapat membuka laman layanan.kominfo.go.id dan menekan menu Aduan Brti. Pelapor diwajibkan mengisi daftar isian berupa identitas pelapor kemudian menulis isi aduan.
Beberapa langkah di atas dapat Anda lakukan jika terjadi kebocoran data pribadi. Silahkan lebih bijak dalam dalam berselancar di internet dan menggunakan smartphone Anda mulai saat ini juga.

TEMUKAN TOPIK ARTIKEL YANG INGIN KAMU BACA

Artikel Terkait Lainnya

Mari Cegah Kejahatan di Internet